sumber : Serambi
SINABANG
- PT Kertas Leces (Persero), salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
menandatangani perjanjian kerja sama (MoU) dengan Pemkab Simeulue dalam hal
pengembangan tanaman pisang Abaca, yakni pisang yang menjadi bahan baku kertas
termasuk untuk pembuatan uang kertas. Pisang yang sangat langka di daerah lain
itu akan dikembangkan pada areal seluas 5.000 hektare.
Penandatanganan
MoU berlangsung Sabtu (4/5) di lokasi PPI Teluk Sinabang, antara Bupati
Simeuleu, Riswan NS dengan Dirut PT Kertas Leces, Budi Kusmarwoto, disaksikan
Menteri BUMN, Dahlan Iskan.
Dahlan
Iskan pada kesempatan itu menjelaskan, pengembangan pisang Abaca di Simeulue
akan segera diwujudkan, seiring dengan telah ditandatanginya MoU antara
Pemerintah Daerah dengan PT Kertas Leces.
Dahlan
mengaku sangat penasaran dengan pisang Abaca tumbuh liar di Simeulue. Untuk
mengobati rasa penasarannya, ia langsung berkunjung ke Simeulue bersama dengan
Dirut PT Kertas Leces. “Saya penasaran, pisang Abaca tumbuh di Simeulue, kok di
daerah saya (di Megetan, Jawa Timur) tidak,” kata Dahlan Iskan yang tampil
mengenakan sepatu kets yang mejadi ciri khasnya.
Saking
penasarannya, Menteri BUMN ini sempat meminta masyarakat untuk naik ke podium
menjelaskan kepadanya soal banyaknya pisang Abaca tumbuh liar di hutan
Simeulue. “Saya ingin mendengarkan langsung dari masyarakat soal pisang Abaca
di Simeulue,” ujarnya yang disambut aplus masyrakat yang memadati pelabuhan PPI
Teluk Sinabang.
Pisang Abaca, lanjut Dahlan, selain untuk bahan baku pembuatan
kertas, juga bisa digunakan sebagai bahan pembuatan uang kertas.
Menteri
BUMN Dahlan Iskan, juga mengatakan umur pisang Abaca yang sudah bisa diolah
seratnya untuk bahan baku kertas, yakni batang bisang Abaca yang telah berumur
delapan bulan.
Nantinya,
kata Dahlan, penduduk Simeulue punya penghasilan tambahan dari penjualan pisang
Abaca, yang akan ditampung oleh agen pengumpul ketika program itu berjalan
dalam waktu dekat.
Pada
kunjungannya ke Simeulue, Dahlan Iskan juga mengaku bangga dengan laporan
capaian 96 persen pasokan listrik. “Sesuai laporannya bahwa Simeulue sudah 96
persen listriknya ini sangat membanggakan, berbeda dengan kabupaten lain ada
yang masih 40 persen,” demikian Dahlan Iskan.
Bupati
Simeulue, Drs Riswan NS, menyebutkan, antara Pemerintah Daerah dengan PT Kertas
Leces akan mengembangkan pisang Abaca di areal lahan seluas 5.000 hektare.
Dia
berharap kerja sama itu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Simeulue.
“Kalau bisa bulan depan ini terwujud,” kata Riswan kepada wartawan sebelum
meninggalkan lokasi PPI Teluk Sinabang.
Secara
terpisah, Anggota DPRK Simeulue Rasmanudin H Rahamin mangharapkan dengan
kedatangan Menteri Negara BUMN ke Simeulue bisa menularkan semangat hidup,
kreatif, dan inovatif bagi masyarakat.
“Kedatangan rombongan semakin menegaskan
bahwa berbagai potensi alam Simeulue sangat menjanjikan, seperti lobster,
cengkeh, bahan kertas uang dari serat pisang Abaca, dan hidrocarbon. Semua ini
harus menjadi rahmat yang mensejahterakan rakyat Simeulue,” kata Rasmanudin.
Kunjungi Juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar