Kamis, 18 Desember 2014

mesin pengolah serat batang pisang abaca petani di Simeulue

mesin pengolah serat batang pisang abaca petani di Simeulue
Mesin Pengolah Serat Batang Pisang Abaca

Sumber : Serambi

SINABANG - Dua mesin pengolah serat batang pisang abaca mulai dioperasikan kelompok petani di Simeulue. Namun, dua mesin itu dianggap masih kurang sehingga mesti didatangkan sepuluh unit lagi untuk selanjutnya diserahkan kepada kelompok di daerah itu.

Serat pisang abaca salah satu peruntukannya untuk bahan baku uang kertas. Selain di Simeulue, serat pisang abaca diproduksi di Nias dan beberapa daerah lainnya.

Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Simeulue, Ir Ibnu Abbas, yang dikonfirmasi Serambi, Kamis (4/9) mengatakan dua unit mesin pengolah batang pisang abaca tersebut sudah dioperasikan di Kecamatan Teupah Selatan. Dari dua mesin itu bisa memproduksi sedikitnya 200 kilogram lebih sehari serat pisang abaca.

“Sudah ujicoba beroperasi (mesin pengolah serat pisang abaca) di Teupah Selatan langsung ditangani oleh petani. Untuk memaksimalkan produksi mesin akan didatangkan lagi sebanyak sepuluh unit,” katanya. Selain di kawasan Teupah Selatan, nantinya mesin pengolah serat batang pisang abaca itu akan di tempatkan di Kecamatan Simeulue Barat.

Mengenai bahan baku produksi, batang pisang abaca masih sangat banyak terdapat di Simeulue lantaran tidak pernah dimanfaatkan peruntukannya. Apalagi, batang pisang abaca tanpa ditanam tumbuh subur di daerah itu terutama di kawasan hutan.

Sementara itu, mengenai pengiriman hasil produksi, lanjut Ibnu, untuk sekali pengiriman minimal harus ada serat pisang abaca sebanyak 40 ton. Untuk itu, penambahan mesin produksi harus ditambah kepada kelompok petani. “Kalau hanya dua mesin butuh waktu lama mengumpulkan 40 ton serat. Ini mengakibatkan petani lama kembali biaya produksi,” imbuhnya.


Pihaknya pun saat ini sedang berupaya mengajak pemodal yang bersedia memodali petani untuk memproduksi serat abaca itu di Simeulue.


Kunjungi Juga


Tidak ada komentar:

Posting Komentar